Studi melibatkan 373 pria aktif secara seksual berumur 30-57 tahun yang 255 pria diantaranya disunat (umur rata-rata 37,1 tahun) dan 118 pria tidak disunat (umur rata-rata 38,2 tahun). Dari 255 pria disunat, 138 pria adalah yang aktif secara seksual sebelum sunat, dan semuanya disunat setelah umur 20 tahun. Untuk mengetahui efek sunat pada kualitas kehidupan seksual, termasuk masturbasi, metode yang dimodifikasi Brief Male Sexual Function Inventory (BMSFI) dengan menambahkan pertanyaan tambahan tentang apakah kehidupan seksual dan kenikmatan mastubasi meningkat atau meburuk setelah sunat.
Analisis hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna dalam dorongan seksual, ereksi, ejakulasi, dan waktu laten ejakulasi antara pria yang disunat dan tidak
disunat. Kenikmatan masturbasi menurun setelah sunat pada 48 % responden, sedangkan 8 % melaporkan peningkatan kenikmatan. Kesulitan mastrubasi meningkat setelah sunat pada 63 % responden, namun lebih mudah pada 37 % responden. Sekitar 6 % manjawab bahwa kehidupan kehidupan seksual mereka meningkat, sedangkan 20 % melaporkan kehidupan seksual mereka memburuk setelah sunat.
Studi ini menyarankan bahwa sunat pada pria dewasa mempunyai efek samping pada fungsi seksual pada sejumlah pria secara bermakna. Peneliti menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan hilangnya ujung syaraf saat pemotongan kulit. Ada sekitar 9 % insiden luka parah pada organ pria atau ereksi yang tidak menyenangkan dari lengkungan atau benang setelah sunat.
sumber sahabatsehat
0 komentar:
Posting Komentar